Img Src: Freepik.com |
Cinta, seperti api, memulai segalanya dengan percikan kecil.
Hangatnya mampu mendekatkan, namun dinginnya bisa membuat seseorang menjauh.
Pernahkah kau bertanya, apa artinya menjadi lilin yang terus menyala, mengorbankan dirinya untuk kehangatan orang lain?
Hanya dari satu percikan kecil
Orang yang setadinya merasa kau hangati
Bisa memberimu jarak, bahkan meninggalkanmu pergi.
Dan biasanya; kau memilih padam, mengabu, beku.
Hingga kembali menyala saat kau ditemukan seseorang yang menerima.
Bagaimana, apa kau terlahir sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan emosional seseorang saja
yang katanya; bersamamu aku nyaman.
Padahal, kau sendiri seperti api di tengah himpitan badai.
Seperti kasih lilin yang membakar dirinya tanpa bisa pamrih.
Apatah kau lela
Menyebutnya sebagai amsal cinta!
Oleh: Roomimaji
Dan jika cinta adalah api, biarkan ia menyala tanpa pamrih, menghangatkan tanpa luka,
menjadi cahaya yang memandu di tengah gelapnya perjalanan.
Jangan takut pada abu, karena dari abu itulah terkadang makna cinta yang paling tulus ditemukan.
- Baca juga: Retak di Balik Wajar
- Baca juga: Kutipan dari Buku Tere Liye (Tentang Kamu)
Renungkan setiap bait ini, biarkan ia menjadi bisikan lembut yang menenangkan hatimu,
menuntunmu memahami bahwa cinta, meski rapuh, selalu punya kekuatan untuk menyala kembali,
membawa harapan yang tak pernah benar-benar padam.
Find me :
- ⓕ ddandrn
- 🅾 ddandrn
- 𝕏 ddandrn
- ➤ Prosa Indonesia
- 🎥 My Youtube
No Comments