Ada hal-hal yang tak pernah selesai dalam pikiran—tentang seseorang yang datang dengan tanda, tentang momen kecil yang kita abaikan, atau tentang rasa yang tak kunjung punya nama. Seperti gumam laut yang tak pernah benar-benar diam, ada desah yang terus mengisi ruang di hati, menanti kita untuk berhenti sejenak dan mendengarkannya.
Aku inginkan dia, perempuan bergigi tanduk,
dan kumandang atas tubuhnya,
pantaskah ia?
Rasa takut itu, di jeluk dada itu,
tentang perkara tak kunjung reda.
Pandangmu kepada laut,
terombang-ambing jauh,
mencari ujung rerumput
terselip di antara kelopak mata.
Beberapa hal istimewa terlewat begitu saja,
sebelum pagi, sebelum kita terbangun,
dan setelah malam mulai mengantuk,
adalah kesempatan
kelopak bunga rumput membuka tubuhnya.
Mengapa kita tak pernah berada di sana?
Oleh: Take It Easy
Mungkin, pada akhirnya, kita hanyalah pengembara dalam garis waktu, mencoba menangkap jejak-jejak yang sering terhapus angin. Tapi bukankah itu yang membuat hidup terasa penuh tanda tanya?
Baca juga:
– Cerita Pendek “Sebuah Pertanyaan”
– Puisi Liris “Aku Pamit”
Kita menunggu, berharap ada jawaban, namun yang kita dapatkan hanya bunga-bunga rumput yang perlahan membuka diri, menunjukkan bahwa keindahan sering kali terjadi saat kita tak memperhatikan. Pada saat itu, kita sadar, beberapa hal memang tak untuk dimiliki, hanya untuk dirasakan.
Karya kamu mau di post juga?
Klik disini Untuk hubungi Admin ya!
Find me :
- Facebook: ddandrn
- Instagram: ddandrn
- Twitter: ddandrn
- Youtube: ddandrn
- Channel Telegram: Prosa Indonesia
No Comments