Di tengah hening malam yang penuh kerinduan, aku terjebak dalam bayang-bayang cinta yang tak kunjung padam. Setiap detik berlalu, hatiku bergetar oleh kenangan yang terukir dalam jiwa, mengingatkan akan keindahan dan kepedihan yang menyertainya.
Pada akhir tahun paling memabukkan,
terbuai pada dekap hangat, namun siamu
yang pada nyatanya hanyalah bual dalam perandaian.
Terlanjur kuselami hingga dasar, sayang,
tak sanggup tergapai rela akan keabadian.
Dan kini jiwaku tak lagi niskala,
tergopoh luka hingga ke relungnya,
bermonolog untuk kesekian gores yang merajam,
untuk tiap cakap sendu nan melabui.
Sayang, dapatkah aku menerka?
Jika pergi, kulaksana anja bagimu.
Jika hilangku tak buatmu lantas lenggana dan beranjak,
karena ini hanya asmara yang tak berdialog,
hening tiap kali kuajak kau bermain aksara.
Tak kunjung usai pertikaian dalam sukmaku,
hasrat membuang jauh renjana tiap arunika tiba,
karena tentangmu terlukis di sana,
tentangmu, erat dalam dekap yang nyata.
Oleh : Imjunee
Dan di ujung perjalanan ini, aku menyadari bahwa meski cinta kadang menyakitkan, ia tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupku. Dalam setiap goresan rasa, aku belajar untuk merelakan, berharap suatu saat kita bisa bertemu kembali dalam keabadian yang abadi.
Karya kamu mau di post juga?
Klik disini Untuk hubungi Admin ya!
Find me :
- Facebook: ddandrn
- Instagram: ddandrn
- Twitter: ddandrn
- Youtube: ddandrn
- Channel Telegram: Prosa Indonesia
No Comments