Di tengah heningnya malam yang mulai merangkak, aku berdiri di bawah langit yang memudar, merasakan setiap desah angin yang membelai wajahku, seolah membawa semua kenangan dan rasa yang tersembunyi di dalam jiwa.
Di bawah langit yang berwarna jingga,
Aku berdiri, mendengar bisikan angin,
Membawa cerita tentang luka yang lama,
Dan harapan yang pernah tenggelam dalam dingin.
Setiap langkah terasa berat,
Seperti memikul masa lalu yang tak ingin pergi.
Namun, di setiap tarikan napas yang pelan,
Ada doa yang perlahan mengisi sunyi.
Aku ingat malam-malam gelap itu,
Ketika hati terasa seperti rumah tanpa pintu.
Tak ada tempat berlindung dari gemuruh rindu,
Tak ada jawaban dari pertanyaan yang satu: Mengapa aku?
Tapi hidup, oh hidup, ia selalu berputar,
Menyelipkan cahaya di sela bayang-bayang muram.
Terkadang aku lupa, bahwa setelah hujan deras,
Pelangi selalu datang meski hanya sebentar.
Kini, aku berdamai dengan luka-luka,
Mereka bukan musuh, tapi guru yang setia.
Mengajari cara bertahan di tengah badai,
Dan menemukan keindahan dalam setiap retakan yang ada.
Aku tersenyum pada bintang yang mulai menyala,
Menghitung berkat di tengah luka yang fana.
Mungkin, hidup bukan soal sempurna,
Tapi soal menerima, berjuang, dan percaya.
Jadi, di bawah langit senja ini,
Aku biarkan air mata jatuh tanpa henti.
Bukan karena aku lemah atau kalah,
Tapi karena aku tahu, inilah hidup yang sebenar-benarnya indah.
Oleh: ddandrn
Dan ketika bintang-bintang mulai bersinar di langit senja, aku pun belajar, bahwa dalam setiap tetes air mata ada kekuatan, dalam setiap luka ada pelajaran, dan dalam hidup yang penuh misteri ini, aku menemukan keindahan yang tak pernah terduga.
Karya kamu mau di post juga?
Klik disini Untuk hubungi Admin ya!
Find me :
- Facebook: ddandrn
- Instagram: ddandrn
- Twitter: ddandrn
- Youtube: ddandrn
- Channel Telegram: Prosa Indonesia
No Comments