Apa yang lebih menyakitkan dari rumah yang kehilangan suara kasih sayang? Ma, aku hanya ingin bertanya: apa mau mu? Tuhan memberi keluarga ganda, tapi kenapa aku seperti pengembara tanpa tujuan?
Ma, mau mu apa?
Aku berserah diri atau berlari.
Ma, tolong katakan,
Apa mau mu?
Kepergian membuatmu kehilangan akal, Ma.
Semua Mama yang memulai,
Mama yang bersalah.
Lalu mengapa seolah-olah takdir yang salah?
Mama tidak bisa menyalahkan takdir.
Mama yang memulai,
Mama juga yang harus menyelesaikan.
Itu perbuatanmu.
Ma, ku lihat dengan mataku.
Mama usir Ayah,
Dengan seolah-olah Ayah yang salah,
Dengan seolah-olah Ayah yang berbuat.
Aku hanyalah anak kecil,
Yang diam-diam tahu semua.
Aku tahu kejadian keramaian rumah,
Aku tahu kejadian membanting motor itu.
Aku tahu semua,
Tapi sampai sekarang,
Aku tidak tahu mau Mama apa.
Tuhan memberi keluarga ganda, Ma.
Keluarga ganda ini,
Apa ada yang tahu tentang diriku?
Apa ada yang tahu prestasiku?
Apa ada yang tahu kehancuranku?
Kalian sibuk dengan keluarga baru.
Aku, anak kandung kalian,
Darah daging kalian.
Lalu di sini, seolah-olah aku menumpang hidup kalian.
Kalau bukan karena Tuhan,
Aku sudah berakhir sejak lama.
Aku bertahan demi satu orang,
Lalu kalian menghancurkan aku,
Terus-menerus.
Oleh: Alkana Alvno
Ma, aku mungkin bertahan hari ini, tapi sampai kapan aku harus kuat tanpa kalian? Jika aku memang hanya menumpang hidup kalian, setidaknya biarkan aku tetap merasa hidup. Aku hanya ingin tahu, apa artinya aku di matamu?
Karya kamu mau di post juga?
Klik disini Untuk hubungi Admin ya!
Find me :
- Facebook: ddandrn
- Instagram: ddandrn
- Twitter: ddandrn
- Youtube: ddandrn
- Channel Telegram: Prosa Indonesia
No Comments