Ada kalanya kita dihadapkan pada percakapan yang tak lagi membutuhkan jawaban, hanya keheningan yang menyelimuti. Dalam perjalanan hidup, tak semua yang kita perjuangkan akan bertahan. Namun, bukankah setiap langkah yang kita ambil, meski penuh luka, adalah pelajaran untuk lebih bijaksana? Dengan hati yang perlahan belajar berdamai, aku menyusuri jejak-jejak yang perlahan memudar.
Dalam duduk sebuah perkara
Tanpa bungkuk kita berbicara
Sudah kulakukan semampunya
Serta kuhilangkan selamanya.
Ego yang meninggi setara
Dalam waktu yang sementara
Belajar berharap sewajarnya
Merasa sedih secukupnya.
Kata kata hanya perantara
Takdir kita punya cara
Tentangmu tak lagi masanya,
Hingga jumpa yg selamanya.
Sudah kulakukan semampunya
Lalu kuhilangkan selamanya.
Oleh: Res
Kini, setelah semua yang kulakukan dan kutinggalkan, aku menyadari bahwa melepaskan bukan berarti kalah, melainkan cara lain untuk bertahan. Waktu telah mengajarkan bahwa harapan dan kesedihan tak perlu berlebihan—cukup sewajarnya, secukupnya. Jika ini memang akhir, biarlah menjadi akhir yang penuh keikhlasan. Hingga saatnya tiba, entah kapan, untuk bertemu kembali di tempat yang selamanya.
Karya kamu mau di post juga?
Klik disini Untuk hubungi Admin ya!
Find me :
- Facebook: ddandrn
- Instagram: ddandrn
- Twitter: ddandrn
- Youtube: ddandrn
- Channel Telegram: Prosa Indonesia
No Comments